当前位置: 当前位置:首页 > 热点 > Ternyata Singkong Itu Bukan Asli Indonesia正文

Ternyata Singkong Itu Bukan Asli Indonesia

作者:休闲 来源:知识 浏览: 【 】 发布时间:2025-05-31 12:18:11 评论数:
Jakarta,quickq官网登录 CNN Indonesia--

Selama ini singkongdianggap sebagai umbi asli Indonesia. Padahal kenyataannya ternyata tidak.

Ternyata Singkong Itu Bukan Asli Indonesia

Peneliti sekaligus sejarahwan lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Christopher Reinhart mengungkapkan bahwa singkong ternyata dibawa ke Indonesia dari Peru pada 1850 oleh pemerintah Kolonial Belanda.

Hal ini diperkuat dengan mengamati relief di Candi Borobudur yang menceritakan makanan asli Indonesia, tak ada singkong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Disebut Mi Terjelek di Dunia, Apa Itu Mi Lethek?

Ini menjadi salah satu temuan Reinhart melalui penelitiannya yang masih berlangsung mengenai pangan alternatif di Indonesia pada masa Kolonial Belanda. Studi ini direncanakan rampung di 2024.

Maluku saat itu, ucapnya, hanya sebatas lokasi percobaan. Dari sana, barulah singkong diproduksi dan didistribusikan secara masif di Pulau Jawa yang kala itu sedang mengalami krisis beras dan kelaparan akibat pemberlakuan sistem tanam paksa. Hanya saja, belum ada jawaban mengenai alasan pemilihan Maluku sebagai lokasi percobaan.

Kenapa singkong?

Ada alasan tersendiri mengapa singkong yang jadi pilihan Belanda untuk dibawa ke Indonesia. Belanda, katanya, berkaca pada keberhasilan Spanyol menjadikannya sebagai pangan alternatif di Peru.

Pemerintah Kolonial Belanda hingga abad ke-20 melihat indikator suatu wilayah sedang mengalami krisis pangan atau kelaparan dengan singkong.

Belanda saat itu tak memikirkan pilihan pangan alternatif lainnya. Bahkan tak peduli apakah masyarakat suka atau tidak makan singkong.

Lihat Juga :
15 Rekomendasi Makanan Khas Cirebon Legendaris

Dia merujuk beberapa arsip mengungkapkan pengenalan singkong di Jawa pada awalnya tidak begitu sukses karena masyarakat setempat tak menyukai singkong.

Singkong baru mengalami puncak popularitas waktu periode penjajahan Jepang karena saat itu sudah tidak ada makanan lagi.

"(Singkong) baru terkenal itu tahun 1940-an. Sepanjang 1850 pertama diperkenalkan sampai akhir kolonial, itu singkong tidak terlalu terkenal. Baru periode Jepang,booming, tiwul dan sebagainya," kata Reinhart.

Lihat Juga :
7 Daftar Pantangan Makanan Asam Urat, Enak Tapi Tak Menyehatkan

Di sisi lain, Belanda yang terpengaruh kesuksesan revolusi di Prancis dan Inggris memandang singkong sebagai makanan kelas bawah, sehingga menurut mereka tepat untuk memberikannya pada masyarakat di daerah jajahan.

"Ini buat orang jajahan, saya ambil yang jelek saja. Makanya diambilah singkong. Karena pada waktu itu, kalau jagung misalnya juga alternatif, tetapi jagung digunakan juga di Eropa. Eropa kan makan jagung juga."

(chs)